Thursday, January 29, 2009

Congratulation my friend.....


Teman-teman, inilah Setyawati sang Gundali Putri Petir, dengan cerita panjangnya akhirnya menyebut dirinya menjadi Wati Yani.......teman kita yang begitu OKE, selalu menyapa dan bisa menikmati Wonosobo di negeri kanguru...Wati kami bangga punya teman sepertimu, pinter, ramah, sederhana, tidak sombong, dan yang pasti masih kemrewek...nah yang terakhir ini jangan sampai ilang ya, seperti tahi lalat sebagai tanda khusus untuk Wati, agree ya teman-teman.... kalau besok kembali mengajar ke Makasar, selamat mengajar....
salam hangat
Mamiek

Friday, January 23, 2009

Gong Xi Fa Cai....


Buat teman-teman yang merayakan Imlek 2560, kami menyampaikan selamat merayakan. Semoga tahun baru memberi semangat baru. Sekali lagi Gong Xi Fa Cai.....Salam Maryoto

Wednesday, January 21, 2009

Kembali ke masalah : REUNI

Poro konco,

Setelah panitia baik Wonosobo, Jakarta dan Semarang sudah pada bertemu - pul kumpul-kangen kangenan, kelihatannya sekarang agenda serius kita yaitu Reuni 89 harus dibicarakan lagi lebih mantap.
Di milis sejak beberapa hari ini mulai bersliweran email yang bernada 'concern' akan keberlanjutan acara besar kita tahun ini : Reuni 89.
Mengutip beberapa yang disampaikan para kawan :
Ita bilang bahwa waktu jalan terus, jadi monggo segera dimatangkan rencananya.
Dewi Handayani sepulang umroh sudah dua kali kirim email yang menanyakan juga tentang keberlanjutan acara ini.
Ana Luhung, Lutfi dan Wiwin juga berharap agar waktu, acara, dan ubo rampe segera digariskan.
Saya rasa kawan-kawan lain baik yang gabung di milist, pembaca dan pengomentar blog, maupun yang saling jumpa darat juga punya harapan agar rencana besar ini benar-benar terlaksana.
Untuk itu, monggo para Ketua (pak Herri dan mas Anis), para sekretaris, para bendahara, para panitia seksi dan yang lain-lain, untuk membicarakan lebih lanjut tentang kapan waktu reuni, acara mau seperti apa dan semua ubo rampenya. Sehingga para kadang yang memencar di semua penjuru mata angin bisa menyiapkan diri (kalau perlu untuk ambil cuti) dan juga tentunya 'sangu' jauh-jauh hari, agar bisa berpartisipasi di acara reuni kita.
Mudah-mudahan kerja keras kawan-kawan membuahkan hasil yang manis yaitu reuni alumni SMA 1 Wonosobo angkatan 89 sukses!
Salam hangat dari Perth,
Wati Yani

Tuesday, January 13, 2009

Dari kuliner Wonosobo sampai yang aneh

Kadang Kandang 89,

Coba amati foto-foto pertemuan yang sudah diposting. Ada satu kesamaan : hampir semuanya berhubungan dengan 'makan' atau tempat makan. Karena memang 'urusan perut'lah yang selalu membuat warga kandang bergairah.

Baru-baru ini di milis ada warga baru kandang, Nunung Rahayu SN (A3) yang sekarang bermukim di Bandung. Kedatangan Nunung disambut gegap gempita oleh warga dengan keahlian info kulinernya. Tak kurang Wiwien, Ita, Anik, Lilik dan yang lain, melemparkan keahlian 'kuliner'nya.

Pernah juga suatu ketika Herman Antono, rerasan katanya jika ada hal yang berhubungan dengan 'lidah' semua kadang jadi ikut 'rame'. Nah berikut info kuliner dari sang maestro Ugy tentang kuliner Kertek, tempat makan yang asoy dari Ita dan kuliner aneh dari Mr Mare. Monggo dipun kedapi.

Kuliner Kertek :
1).Sate ayam Pak SiDal Jl. Parakan bukasore (2).Opor Enthok Mbok Ali Jl. Parakan-Prumbanan buka pagi biasanyajam 10 sdh habis (3).Koyor khas Mbak Ru/Vee 'n Tree Jl. Parakan-depanSawah Indah buka pagi-sore (4).Warung Ijo Jl.Sapuran-Betengsari bukapagi-sore (5).Bakso Pak Marto Jl.Sapuran-Betengsari buka pagi(6).Bakso Pak Ru Tobong Jl.Parakan-Campursari buka sore (7).Soto SapiGenthong Pak Sabar Jl.Wonosobo-deket bunderan Kertek depan toko MbokCo/Pak Ngatiyo buka sore (8).Nasi Goreng Mie Godhog/Goreng Pak WidJl.Parakan-depan Puskesmas lama buka sore (9).Sate Kambing Mas KumpulSarirasa Jl.Wonosobo-Jambusari buka pagi s.d malam

Warung Ita :
Pepes ikan kalahar (cerdak bendungan kalahar Karawang Timur), Sate kambing Maranggi (Cikampek arah Bandung), Pesona Laut (Indramayu), Pesona Alam (Cirebon), Ayam Bakar Rajawali (Ketanggungan, Brebes), Telur asin Yes (Brebes), Pepes ayam Rm Margosari (akeh jumlahe pokoke Tasik teka perbatasan Cilacap), Sroto Banyumas Jln Bank (Purwokerto), Sate Pak Kempleng (Ungaran), Bandeng Pak Elan (ngerepe pabrik Semen Gresik), Bebek Goreng Tugu Pahlawan, Rawon Setan (ngarep hotel JW Marriot Surabaya), Rawon Nguling (Pasuruan) dan Salad buah "creme" (Darmo, Surabaya)

Kuliner Maryoto :
Buat teman-teman yang suka kuliner, saya mau berbagi cerita soal kuliner. Sebelum membaca sebagian cerita ini, bersiaplah untuk mual-mual.
1. Senin malam sy diajak seorang kenalan untuk makan burung goreng. Sudah pasti sy suka. Nama warungnya Mbak Gita terletak di Sampali, Medan. Sayangnya, selera makan yang tinggi nyaris drop ketika masuk ke rumah makan ini. Sesuatu yang mengejutkan, sebelum makan pembeli diminta memilih burung hidup di kandang yang hendak disantap! Walah, langsung terbayang ngeri...burung-burung yang indah itu dalam sekejap akan terhidang di meja makan! Sebelum selera drop, sy sudah lari ke dalam dan meminta teman untuk memilih burung itu. Sy hanya mau burung itu tersedia di meja alias ndak mau berurusan dengan pilih memilih burung. Pokoknya kepikir pembantaian yang tak tahu perikehewanan itu. Oh ya berbeda dengan di Jawa, di sini jenis burung macam2 ada dara, puyuh, tiyung, ruak-ruak, balam dll. Warna bulunya juga bagus-bagus. Kebayang orang yang suka pelihara burung, kemudian lapar..eh burung itu disembelih.

2. Saat puasa lalu, sy mendengar ada makanan aneh di Padangsidempuan dan Medan. Dari rasa penasaran itu, sy dan seorang teman mencari makanan aneh itu. Makanan yang dimaksud adalah rotan bakar. Setelah sekian lama sy cari, penjual rotan bakar itu ketemu juga. Langsung saja sy pesan rotan bakar itu. Rotan langsung dibakar dan diambil bagian dalamnya (dagingnya). Habis itu kulitnya dipecah. Dengan berdebar, sy makan itu rotan bakar. Rasanya pahit segar seperti pare. Mereka kasih sambal yang berisi berbagai rempah. Meski pahit, rotan sy santap. Maka, makan rotan pun jadilah.

3. Tahun lalu saat sy bertugas di Gunung Kidul, sy diajak teman untuk mendatangi sebuah di sebuah rumah makan yang terletak di pinggir kali (namanya lupa). Pokoknya terletak di Kecamatan Semanu. Hidangan yang aneh? Kali ini belalang goreng! Ampun! Karena penasaran, sy coba belalang goreng itu? Rasanya? Bukan nyam..nyam....dst tapi krosak..krosak...itu kaki dan sayap belalang lagi hancur di mulut. Harga sebungkus kecil belalang Rp 6.000. Yang lucu banyak artis dan selebritis makan di situ. Ini bisa dilihat dari foto2 mereka di dinding warung.

4. Bubur kacang ijo sialan! Ini kalimat yang tepat untuk makanan yang satu ini. Ketika membayangkan kacang ijo maka kita kebayang bubur yang manis gula jawa dan gurih santan. Tapi jangan kaget kalau mendapatkan rasa yang berbeda kalau kita di Ambon. Di kota itu, kacang hijau disayur hingga rasanya mirip sayur lodeh. Kabarnya di pekalongan, kacang ijo ada yang digulai! Saat sy memesan kacang ijo itu, di otak sudah terpikir rasa manis dan gurih. Walah satu sendok pertama sudah ngremus potongan bumbu yang ndak jelas rasanya....langsung deh sy bayar dan sy tinggal.

5. Duren? Kepikir dong enak rasanya. Tapi ntar dulu...kebayang kalau kemudian duren itu berwarna oranye. Walah ini yang bikin perut sy agak mual melihat tampilan duren yang banyak ditemukan di Tarakan, Kaltim. Tanya tuh ke itok! Kenalan sy sudah heboh membawakan duren aneh itu, tapi sayang saya agak mual melihat tampilan duren oranye itu.

6. Sup, soto, dan gulai. Bagi orang wsb perbedaan ketiga jenis makanan itu sudah jelas. Tapi lain ladang laing belalang, lain lubuk lain ikannya. Kisah pertama, sy memesan soto bandung (udah langka nih...) di Sumedang. Langsung terbayang santan yang kental dan daging sapi. Sayang sekali soto bandung tak lebih sup (dibaca sop oleh orang wsb) yang bening tanpa santan trus ada lpotongan abu dan kedelai goreng. Sup konro? Dah tahulah seperti apa? Mungkin lebih tepat disebut gulai bagi orang wsb. Soto Medan? Mungkin lebih tepat disebut gulai bagi orang wsb.

7. Makanan papua=lamongan punya. Ketika jalan ke Papua (ini penerbangan yang mempertemukan sy dengan Dewi Handayani) sy terpikir untuk makan makanan lokal. Ketika lapar, sy mengajak kenalan sy yang orang papua untuk makan. Bodohnya sy tidak terus terang soal makanan ini. Saya hanya bilang, sy ingin mencari makanan di sini yang enak. Kami langsung berangkat menuju sebuah tempat. Ketika masuk rumah makan itu, sy sudah curiga. Rumah makan berisi kolam pemancingan ikan. Dan bener tuh..ternyata jauh dari harapan saya, menu yang ditawarkan, ikan bakar, ikan goreng dll yang bersambal terasi, pepes, dan pecel lele. Walah, usut punya usut pemiliknya orang Lamongan!

Salam hangat

Wati Yani

Sunday, January 11, 2009

Ada Gurit...


Ini kiriman foto dari Ana Luhung, ketika itu Dewi lagi mendarat di Semarang, maka bertemulah mereka di suatu tempat....silahkan cerita mbak Ana, Dewi dan Gurit...kronologisnya..ben Semarangane ketok gitu loh!

Wahyu sejenak di Jakarta...


Pertemuan yang semula direncanakan tgl 11 dimajukan sehari , karena Wahyu ingin ketemu teman2 di Jakarta, karena mendadak dan kesempatan hanya hari Sabtu tgl 10 , kami bertemu di Pecel Madiun BSD, sebanyak 7 orang, Tri hermawan pas di Jakarta, ada Indyah Retnowati(pakai kerudung pink), nah prenjake kumpul siji maneh, sampai Tri mengenal keberadaan Iin dengan mendengar suaranya, satu lagi gambar baru, Heni Ratnaningsih yang masih seperti yang dulu bersama putra semata wayangnya , tapi beda rambut..katanya rambut panjangnya wis didol...yang lain udah lawas lah, ada Anik, Dewi dan Mamiek.

Tuesday, January 6, 2009

Kangen pak Tirto....?




Lagi.... foto teman2 yang setia, selalu hadir dalam setiap pertemuan, tapi selalu ada yang baru membuat kita terus mengingatnya (Eko, Yanto, Andreas, Rudi Didit, Iwan, Sholeh, Slamet, Tri Rudiono,Nila, Yani, Titik, Mamiek). Ini foto ketika ngumpul di Mirombo tgl 25 Desember 2008 jam 15.00,sedikit ngaret dan hujan... belum cukup teman2 datang eh ada pak Tirto di depan rumahnya, maka berkumpullah dan sedikit bernostalgia. Selamat mengingat ya.... O ya, Etty datang sejenak dan pergi lagi, karena mau kondangan. Terjadi sedikit tragedi juga, Fathoni nyasar ke rumah mbak Titik di tembelang...keburu hujan lebat , jadi ndak bisa nyusul ralat yang diberikan, ndak keburu, wah nyesel juga ndak bisa lihat juru singsot A1....
Ada warta baru, Yanto sang juru ngundang hari ini woro2 lagi, barang siapa yang rabu sore ada di Wonosobo silahkan datang jam 7 malam di Bima resto Bugangan karena sang petualang ke negeri Naruto pulang, yang di Semarang juga boleh pulang sejenak....selamat bernostalgia Wahyu....
Salam Mamiek


Duka Untuk Palestina....

Blog ini dibikin bukan untuk urusan politik. Akan tetapi apa yang terjadi di Palestina adalah kekejian terhadap manusia dan kemanusiaan sehingga selayaknya melalui blog kita terketuk untuk ikut berduka dengan ratusan korban agresi Israel di Jalur Gaza. Selayaknya pula kita mengutuk agresi Israel! Semoga perdamaian terus diupayakan. Maryoto

Monday, January 5, 2009

Ketoke Habis Makan Deh...






Ini foto kiriman mbak Anna Luhung waktu ketemuan di Wonosobo tgl 26 Desember 2009. Kalau dilihat dari wajah2nya seperti habis makan kenyang. Untuk nama-nama silakan mbak Anna atau yang lain mengurutkan. Aku banyak yang lupa. Oh ya kalau tidak salah ini pose di dekat kolamnya pak Sholeh. Salam Maryoto

Thursday, January 1, 2009

Giliran A2-2 Tampil...





Ini foto-foto teman-teman A2-2 kiriman Suparjo.

Yang paling atas...Foto teman2 lagi ke tempat paling favorit yaitu Danau Menjer. Pancen Menjer bawa kenangan banget yo. Katanya, ini foto terbikin saat mbolos beregu. Silakan teman2 melengkapi nama-nama yang ada di foto ini. Mungkin ada kisah yang seru dengan foto ini. Maaf...nyong ndak ada di foto, soale nyong murid yang baik...ndak suka mbolos...he..he..he....Pokoke murid teladan tenan. Nyong wis lali, waktu itu nyong neng ndi yo???
Foto yang bawah, foto para jagoan yang, kata Parjo, lagi di rumah Suratman. Katanya, Suratman bernadar kalau, teman2 datang ke rumahnya yang ada di gunung, dia akan menyembelih weduz. Nadar itu dilaksanakan karena teman2 datang juga akhirnya. Salam Maryoto